Sabtu, 20 Agustus 2011

STADION REPRESENTATIF DIMILIKI OLEH PENAJAM


Di kancah sepak bola nasional, Penajam Paser Utara memang belum dikenal.  Untuk ukuran Kaltim, pamornya masih kalah dengan Balikpapan, Samarinda, atau Bontang, yang sudah memiliki klub di liga super Indonesia. Sementara PPU baru menempatkan wakil di divisi I. Namun jangan remehkan kalau bicara fasilitas. Di sini ada stadion yang sangat representatif, yang hingga kini belum dipunyai kota sekelas Balikpapan. Dibangun dengan anggaran puluhan puuhan miliar, Stadion Penajam berkapasitas 35 ribu penonton. Kelak, ini menjadi stadion kebanggan masyarakat PPU ketika PS PPU bisa berlaga di liga super. Semoga.


Jumat, 19 Agustus 2011

KAWASAN WISATA PENAJAM PASER UTARA

Gugusan Pasir Gusung
     Diperairan Selatan Tanjung Jumlai, tepatnya di Kelurahan Saloloang Kecamatan Penajam Kabupaten Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini terdapat 4 Gugusan Pasir Gusung di tengah laut yakni Gusung Maniang, Gusung Batu, Gusung Tanjung Tengah, Gusung Karang, Gusung Hitam yang di sekelilingnya terdapat terumbu karang. Gugusan gusung laut yang terbesar adalah Gusung Maniang dengan luas dataran yang tersingkap mencapai ± 15 Ha, berupa dataran rendah yang memiliki ketinggian antara 0,30 sampai 1,40 meter diatas permukaan air laut saat air laut surut.
     Disamping menyimpan komunitas karang, di 3 lokasi Gusung yakni Gusung Maniang, Tanjung Tengah dan Gusung Karang juga menyimpan 47 spesies ikan dari 33 Genera/komunitas dan 15 jenis family ikan dan 28 (59,57%) spesies ikan yang teridentifikasi tergolong sumberdaya ikan hias laut diantaranya ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) yang banyak ditemukan di areal Gugusan Pasir Gusung.
     Sementara 12 spesies (25,52%) lainnya merupakan ikan ekonomis penting yang dapat dibudidayakan seperti Siganus guttatus dan Argenteus (Beronang) serta 4 spesies ikan (Kerapu) dari Family Serranidae yang mempunyai prospek cukup baik untuk budidaya laut dengan system Keramba dan 7 spesies lainnya tergolong ikan konsumsi.
     Gugusan Pasir Gusung yang ada memiliki luas masing-masing antara lima sampai 50 hektare. Selain karang-karang laut, di areal 4 Gusung ini juga banyak kita jumpai habitat Bintang Laut, yang tumbuh subur di kedalaman 30 Cm, air laut surut.
     Dari 4 Gusung yang ada, yang paling banyak menyimpan biota laut yakni, Gusung Maniang dengan identifikasi adanya 56 spesies karang dari 22 Genera/ komunitas dan 12 family. Dari jumlah yang ada Karang batu menempati jumlah terbanyak adalah Acroporidae (17 spesies), Poritidae (8) spesies, Faviidae (7) spesies dan Pocilloporidae (6) spesies.

Pantai Tanjung Jumlai
     Pantai Tanjung Jumlai mempunyai lebar ± 100 sampai 150 meter dengan bentangan garis pantai sepanjang 15 kilometer membujur dari Kelurahan Tanjung Tengah, Saloloang, Kampung Baru dan Pejala Kecamatan Penajam.
     Selain memiliki kelebihan karena bentangan garis pantai yang panjang, kawasan pantai ini juga berhawa sejuk karena rimbunan pepohonan kelapa yang rindang ditambah dengan keramahan masyarakatnya dalam menyambut tamu yang datang.
     Kawasan pantai Tanjung Jumlai yang merupakan kawasan ekowisata ini juga terkenal dengan hamparan pasir putihnya, panorama ekosistem serta keindahan bawah lautnya. Bahkan ahli geologi laut dari sebuah yayasan pesisir yang pernah menangani kawasan ini menyebutkan, keindahannya melebihi yang dimiliki ekosistem kawasan wisata Pantai Bunaken yang ada di Sulawesi Utara.
     Selain bisa menikmati kawasan pantai ini, kawasan ini juga menyuguhkan beberapa hektare arealnya sebagai tempat Hiking (Perkemahan) dengan panorama alam lautnya.


Penggemukkan Sapi Yang dipadukan Konsep Ekowisata
     Lokasi pengemukan sapi ini terletak di Kelurahan Maridan Kecamatan Sepaku, berada pada ketinggian 15 – 97,5 meter diatas permukaan laut. Sementara kondisi Topografinya berbukit-bukit dengan kemiringan 8,5 – 17 %.
     Di luas lokasi ini akan digunakan untuk bangunan kandang (Paddock) seluas 15 Ha, Perkantoran 2,5 Ha, Agrowisata pegunungan 100 Ha, Pusat Pelatihan Peternakan Sapi 30 Ha, Cottage dan ruang pertemuan 10 Ha yang disewakan untuk umum.
     Tempat Pengemukkan sapi didesain sedemikian rupa, sehingga memenuhi standar teknis dan hygienis dengan penataan yang apik, maka muncul kesan artistik yang menambah sedapnya pemandangan. Ada 4 buah kandang, yang masing – masing kandang mempunyai luas  2,5 Ha, dan berdaya tampung 1200 ekor sapi.
     Total areal yang ada 300 Ha dan untuk tahap pertama dikerjakan 150 Ha. Rencana yang akan dikembangkan pada kawasan ini adalah sebagai Pusat pengemukkan sapi yang dipadukan dengan konsep ekowisata dengan habitat tunggal sapi ternak dengan jumlah ± 5000 ekor sapi dengan jenis Brahma.
     Untuk tahun mendatang lokasi tersebut juga akan di proyeksikan sebagai pengembangan dan pembibitan ternak sapi dan pengembangan Sperma beku.

Penangkaran Rusa Api-api Waru
    Penangkaran Rusa bersifat melestarikan jenis Rusa dari kepunahan, menyelamatkan plasma nutfah spesifik Rusa Sambar sekaligus sebagai awal domestika untuk dapat dibudidayakan dan dimanfaatkan seperti ternak lainnya. Bahkan di beberapa negara ternak rusa sudah menjadi industri yang kuat sebagai komoditi ekspor mereka.
     Selama belum ada usaha–usaha budidaya, selama ini pula kelangsungan hidup rusa semata-mata hanya tergantung pada kebaikan alam (On Forest Potensial), karena itu, tidak mustahil suatu ketika rusa akan menjadi fauna yang langka seiring dengan eksplotasi hutan yang tidak terkendali, apalagi pada tahun 2002  7000 ekor rusa atau setara 524.5 ton, diburu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk dikonsumsi dagingnya secara tidak terkendali.
      Peternakan rusa mempunyai masa depan yang baik, karena daging rusa mempunyai potensi besar untuk dipasarkan, baik didalam maupun diluar negeri dengan spesifikasi kadar lemak rendah, rasa khas dan dipercaya dapat meningkatkan kesehatan, stamina, selain itu juga dari hasil rusa ini berupa tanduk, testis, ekor dan lain-lain dapat digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional cina dan punya potensi dipasarkan secara lokal bahkan ekspor.



Pantai Buluminung
     Kawasan pantai ini terletak di Kelurahan Buluminung Kecamatan Penajam arah Barat dari pelabuhan Feri Penajam – Somber Kota Balikpapan. Kawasan pantai ini menyimpan potensi laut yang beragam sehingga cocok untuk kawasan wisata ekolaut berupa pemancingan, ditambah dengan deburan ombak yang kecil karena rerimbunan hutan mangrove yang menggapit daerah ini, sehingga kawasan ini sangat cocok untuk Dayung, berselancar dan olahraga Jet Sky. Disamping itu juga di pantai ini terdapat komunitas ikan Duyung (Dugongdugong),  yang sampai kini diyakini masyarakat setempat sebagai penunggu kawasan pantai Buluminung.

PPU Bakal Punya Sport Center




Terbaik di Kaltim, Sedot Dana Rp 70 M



    Kabupaten PPU tak mau kalah dengan Balikpapan serta kota lainnya di Kaltim. Meski baru berusia 4 tahun, kabupaten termuda di Kaltim ini terus mengejar ketertinggalannya.
Terbukti, Pemkab PPU kini sudah dilengkapi fasilitas publik yang mewah, megah, dan wah. Setelah sukses mengembangkan kawasan pusat pemerintahan yang diisi kantor bupati, kantor DPRD, rumah sakit, stadion, kantor-kantor instansi dan lainnya, kini PPU bakal memiliki sport center, yang juga dibangun di kawasan pusat pemerintahan (bersebelahan dengan stadion sepakbola).

Sport center yang didesain PT Biro Insinyur Exakta, diperkirakan bakal menyedot anggaran hingga Rp 70 miliar, dan memiliki daya tampung hingga 5000 orang.

“Kalau Balikpapan punya GOR Dome, maka di penajam nanti akan punya Sport Center ini. Dan ini kalau sudah jadi, jauh lebih bagus dari Dome, bahkan yang terbaik di Kaltim,” kata Pimpinan Cabang PT Biro Insinyur Exakta Ir Sudjatmiko.

Sport center ini nanti bukan hanya berfungsi sebagai gedung olahraga, taoi juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertunjukan musik, kesenian, serta resepsi.

“Kalau fasilitas olahraganya, bisa digunakan untuk olahraga basket, futsal, bulutangkis, voli,” terangnya. 

Sekilas Tentang Penajam Paser Utara

    Penajam Paser Utara (selanjutnya saya singkat PPU). Sebuah kabupaten di Kalimantan Timur yang wajib dilewati jika kita hendak menuju Paser dan Kalimantan Selatan. Kabupaten ini terbentuk pada tahun 2002 sebagai kabupaten pemekaran dari Kabupaten Pasir (sekarang bernama Paser). Hingga tahun 2011, kabupaten ini terdiri atas 4 kecamatan dengan Penajam sebagai ibu kotanya.
   Perkembangan PPU, dalam hal ini khususnya ibu kotanya, Penajam, sungguh pesat. Penajam kini menjadi pusat keramaian baru di wilayah selatan Kalimantan Timur. Bagi yang pernah melewati Penajam sekitar tahun 80-an, Penajam hanyalah sebuah kecamatan biasa dengan perkampungannya yang tenang. Kini, Penajam sudah menjadi kota selevel ibu kota kabupaten dengan fasilitas ala ibu kota kabupaten di sana-sini.

    Pembangunan di Penajam meliputi infrastruktur dan sarana publik. Jalan Propinsi Penajam yang awalnya tidak mulus dan satu jalur, kini menjadi dua jalur yang ditandai dengan median jalannya dan saat ini masih dalam tahap pelebaran jalan hingga depan kantor bupati PPU. Kantor kecamatan dibenahi, kantor bupati dan dinas-dinas dibangun, bahkan stadion pun juga dibangun dan megahnya tak kalah dengan stadion di ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Samarinda.

     Jalan Negara (Trans Kalimantan) di PPU nyaris mulus, hanya sedikit lubang dan kerusakan ringan, tetapi tidak membuat perjalanan terhambat. Kalau saya tidak salah, panjang Jalan Negara di PPU sekitar 50 km dari kelurahan Penajam (pelabuhan feri) hingga desa Rintik. Saya juga pernah melewati jalan utama kedua di PPU, yakni jalan provinsi yang menghubungkan Petung dengan KM 38 Samboja. Jalan tersebut juga merupakan arah menuju kecamatan Sepaku. Di sana-sini, kegiatan produksi di kawasan tersebut adalah perkayuan dan pertambangan batu bara sehingga jalan tersebut rawan rusak dan memang jalan Sepaku tersebut banyak yang rusak, bahkan ada beberapa ruas jalan yang longsor. Jika kita hendak ke Balikpapan menggunakan kapal feri lalu ke KM 38 Samboja, menurut saya lebih dekat dan hemat waktu dibandingkan melewati jalan Sepaku karena rusaknya minta ampun, kecuali jika jalan Sepaku mulus seperti awal-awal pembangunannya.

     PPU terdiri atas beragam etnis dan itu membuat PPU memiliki motto “Benuo Taka” yang diambil dari bahasa asli suku Dayak Paser yang artinya “Daerah Kita”. Maksudnya, walau PPU beragam etnis, tetapi daerah yang ditinggali menjadi tempat kita tinggal bersama. Etnis mayoritas di PPU antara lain Jawa (transmigran), Bugis, dan Banjar. Sisanya merupakan suku asli Dayak Paser, Sunda, Buton, dll.

     Mengenai objek wisata di PPU, sangatlah beragam dan di antaranya tergolong unik. Antara lain Pantai Tanjung Jumlai, Pantai Saloloang, Taman Wisata Penangkaran Rusa di desa Api-Api Waru, objek wisata Sesulu, dan saat ini masih dalam tahap perkembangan.

SEPUTAR PENAJAM PASER UTARA

     Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Penajam Pasaer Utara diarahkan pada peningkatan Pariwisata andalan yang secara langsung diharapkan dapat berpengaruh pada peningkatan sektor ekonomi dan sektor lain yang terkait.    
    Dengan demikian diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru sehingga pendapatan masyarakat dapat  meningkat yang pada giliranya diharapkan meningkat pula pendapatan daerah.
    Melalui sektor pariwisata pula dikembangkan sumber daya alam yang bertitik tolak pada kecenderungan daya dukung sumber daya alam dengan menitikberatkan pada pengendalian ekosistem lingkungan.
    Kabupaten Penajam Paser Utara banyak memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan menjadi obyek wisata antara lain Gusung Pualau Tanjung Jumlai, Pulau Kwangan, Pantai Tanjung Jumlai dan penangkaran rusa.       
    Untuk itu Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berupaya mencari terobosan-­terobosan untuk mencoba mengembang- kan potensi yang ada, memadukan potensi wisata alam dengan wisata buatan, membuka kerjasama dengan para investor, dengan harapan tercipta suatu kawasan wisata yang menarik untuk dikunjungi.
     Guna mewujudkan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2004 telah mengawali perencanaan obyek Wisata Kawasan Tanjung Jumlai dan menerbitkan brosur potensi wisata kabupaten. Perencanaan obyek wisata berupaya mengambarkan desain perencanaan yang terintegrasi antara penataan wilayah daratan pesisir dengan Pulau Gusung.
     Dalam rangka mengembangkan lebih lanjut kegiataan kepariwisataan dan budaya, Pemerintah Daerah menghadapi kendala terutama terbatasnya prasarana dan sarana pendukung, dibeberapa tempat akses jalan menuju lokasi sebagai kendala dan belum adanya pihak investor yang tertarik bergerak di sektor pariwisata.
     Dalam upaya pelestarian seni budaya daerah dan pembinaan SDM seni telah dilakukan kegiatan pelatihan guru tari, upaya ini sebagai pelestarian seni dengan memperkenalkan kesenian  daerah pada anak-anak SD. Mengingat di Kabupaten PPU banyak kesenian diharapkan kesenian tersebut menambah daya tarik dengan memadukan even-even kesenian pada lokasi wisata salah satunya di kawasan Wisata Tanjung Jumlai.
      Untuk mengatasi masalah keterbatasan prasarana dan sarana  Pemerintah Daerah secara bertahap membuka dan meningkatkan prasarana perhubungan yang dapat memperlancar akses ke lokasi obyek wisata dan berusaha mempromosikan obyek tersebut. 
     Adapun data sarana dan prasarana yang berkaitan dengan penunjang Pariwisata yakni:                

Bidang Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
1. Jumlah Hotel dan Penginapan, sebanyak                                      7 Buah
2. Restoran, Rumah Makan dan Depot, sebanyak                           53 Buah
3. Objek wisata, Pantai, dan Pulau, sebanyak                                 11 Buah
4. Warung Telekomunikasi, sebanyak                                            28 Buah
5. Sanggar Seni, sebanyak                                                           13 Buah
Sementara untuk program pengembangan pada sector Pariwisata ini adalah:
1. Program pengembangan, pengendalian dan pelestarian kawasan pariwisata,
2. Program promosi potensi wisata dan pengembangan manajeman kelembagaan 3.   pengelola pariwisata,
3. Pembuatan desain tata ruang pengembangan pariwisata,
4. Program pengembangan aksesibilitas dan struktur (laut dan sungai),
5. Program pengembangan aspek social budaya,
Pengembangan komoditas pariwisata dapat dilakukan oleh pihak ketiga, dengan kemudahan perijinan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.

VISI DAN MISI KAB PENAJAM PASER UTARA

Visi & Misi
VISI
“Terwujudnya Kabupaten Penajam Paser Utara
sebagai Pusat Agribisnis yang Berbasis pada Ekonomi Kerakyatan”

MISI

1.    Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, profesional dan      bertanggung jawab, efisien dan efektif yang dapat memberikan kualitas pelayanan publik yang prima
2.    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan profesional
3.    Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menuju masyarakat yang sehat
4.    Mewujudkan revitalisasi pertanian yang berkelanjutan untuk menciptakan lapangan kerja guna mendukung pertumbuhan ekonomi
5.    Mewujudkan otonomi desa yang produktif melalui pemberdayaan masyarakat
6.    Meningkatkan sarana dan prasarana publik penunjang produktivitas ekonomi masyarakat
7.    Menciptakan rasa aman dalam berusaha dan bekerja serta menumbuhkan kepercayaan untuk berinvestasi
8.    Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan sosial budaya
9.    Mengembangkan potensi wilayah yang berwawasan lingkungan