Gugusan Pasir Gusung
Diperairan Selatan Tanjung Jumlai, tepatnya di Kelurahan Saloloang Kecamatan Penajam Kabupaten Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini terdapat 4 Gugusan Pasir Gusung di tengah laut yakni Gusung Maniang, Gusung Batu, Gusung Tanjung Tengah, Gusung Karang, Gusung Hitam yang di sekelilingnya terdapat terumbu karang. Gugusan gusung laut yang terbesar adalah Gusung Maniang dengan luas dataran yang tersingkap mencapai ± 15 Ha, berupa dataran rendah yang memiliki ketinggian antara 0,30 sampai 1,40 meter diatas permukaan air laut saat air laut surut. Disamping menyimpan komunitas karang, di 3 lokasi Gusung yakni Gusung Maniang, Tanjung Tengah dan Gusung Karang juga menyimpan 47 spesies ikan dari 33 Genera/komunitas dan 15 jenis family ikan dan 28 (59,57%) spesies ikan yang teridentifikasi tergolong sumberdaya ikan hias laut diantaranya ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) yang banyak ditemukan di areal Gugusan Pasir Gusung.
Sementara 12 spesies (25,52%) lainnya merupakan ikan ekonomis penting yang dapat dibudidayakan seperti Siganus guttatus dan Argenteus (Beronang) serta 4 spesies ikan (Kerapu) dari Family Serranidae yang mempunyai prospek cukup baik untuk budidaya laut dengan system Keramba dan 7 spesies lainnya tergolong ikan konsumsi.
Gugusan Pasir Gusung yang ada memiliki luas masing-masing antara lima sampai 50 hektare. Selain karang-karang laut, di areal 4 Gusung ini juga banyak kita jumpai habitat Bintang Laut, yang tumbuh subur di kedalaman 30 Cm, air laut surut.
Dari 4 Gusung yang ada, yang paling banyak menyimpan biota laut yakni, Gusung Maniang dengan identifikasi adanya 56 spesies karang dari 22 Genera/ komunitas dan 12 family. Dari jumlah yang ada Karang batu menempati jumlah terbanyak adalah Acroporidae (17 spesies), Poritidae (8) spesies, Faviidae (7) spesies dan Pocilloporidae (6) spesies.
Pantai Tanjung Jumlai
Pantai Tanjung Jumlai mempunyai lebar ± 100 sampai 150 meter dengan bentangan garis pantai sepanjang 15 kilometer membujur dari Kelurahan Tanjung Tengah, Saloloang, Kampung Baru dan Pejala Kecamatan Penajam.
Selain memiliki kelebihan karena bentangan garis pantai yang panjang, kawasan pantai ini juga berhawa sejuk karena rimbunan pepohonan kelapa yang rindang ditambah dengan keramahan masyarakatnya dalam menyambut tamu yang datang.
Kawasan pantai Tanjung Jumlai yang merupakan kawasan ekowisata ini juga terkenal dengan hamparan pasir putihnya, panorama ekosistem serta keindahan bawah lautnya. Bahkan ahli geologi laut dari sebuah yayasan pesisir yang pernah menangani kawasan ini menyebutkan, keindahannya melebihi yang dimiliki ekosistem kawasan wisata Pantai Bunaken yang ada di Sulawesi Utara.
Selain bisa menikmati kawasan pantai ini, kawasan ini juga menyuguhkan beberapa hektare arealnya sebagai tempat Hiking (Perkemahan) dengan panorama alam lautnya.
Penggemukkan Sapi Yang dipadukan Konsep Ekowisata
Lokasi pengemukan sapi ini terletak di Kelurahan Maridan Kecamatan Sepaku, berada pada ketinggian 15 – 97,5 meter diatas permukaan laut. Sementara kondisi Topografinya berbukit-bukit dengan kemiringan 8,5 – 17 %.
Di luas lokasi ini akan digunakan untuk bangunan kandang (Paddock) seluas 15 Ha, Perkantoran 2,5 Ha, Agrowisata pegunungan 100 Ha, Pusat Pelatihan Peternakan Sapi 30 Ha, Cottage dan ruang pertemuan 10 Ha yang disewakan untuk umum.
Tempat Pengemukkan sapi didesain sedemikian rupa, sehingga memenuhi standar teknis dan hygienis dengan penataan yang apik, maka muncul kesan artistik yang menambah sedapnya pemandangan. Ada 4 buah kandang, yang masing – masing kandang mempunyai luas 2,5 Ha, dan berdaya tampung 1200 ekor sapi.
Total areal yang ada 300 Ha dan untuk tahap pertama dikerjakan 150 Ha. Rencana yang akan dikembangkan pada kawasan ini adalah sebagai Pusat pengemukkan sapi yang dipadukan dengan konsep ekowisata dengan habitat tunggal sapi ternak dengan jumlah ± 5000 ekor sapi dengan jenis Brahma.
Untuk tahun mendatang lokasi tersebut juga akan di proyeksikan sebagai pengembangan dan pembibitan ternak sapi dan pengembangan Sperma beku.
Penangkaran Rusa Api-api Waru
Penangkaran Rusa bersifat melestarikan jenis Rusa dari kepunahan, menyelamatkan plasma nutfah spesifik Rusa Sambar sekaligus sebagai awal domestika untuk dapat dibudidayakan dan dimanfaatkan seperti ternak lainnya. Bahkan di beberapa negara ternak rusa sudah menjadi industri yang kuat sebagai komoditi ekspor mereka.
Selama belum ada usaha–usaha budidaya, selama ini pula kelangsungan hidup rusa semata-mata hanya tergantung pada kebaikan alam (On Forest Potensial), karena itu, tidak mustahil suatu ketika rusa akan menjadi fauna yang langka seiring dengan eksplotasi hutan yang tidak terkendali, apalagi pada tahun 2002 7000 ekor rusa atau setara 524.5 ton, diburu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk dikonsumsi dagingnya secara tidak terkendali.
Peternakan rusa mempunyai masa depan yang baik, karena daging rusa mempunyai potensi besar untuk dipasarkan, baik didalam maupun diluar negeri dengan spesifikasi kadar lemak rendah, rasa khas dan dipercaya dapat meningkatkan kesehatan, stamina, selain itu juga dari hasil rusa ini berupa tanduk, testis, ekor dan lain-lain dapat digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional cina dan punya potensi dipasarkan secara lokal bahkan ekspor.
Pantai Buluminung
Kawasan pantai ini terletak di Kelurahan Buluminung Kecamatan Penajam arah Barat dari pelabuhan Feri Penajam – Somber Kota Balikpapan. Kawasan pantai ini menyimpan potensi laut yang beragam sehingga cocok untuk kawasan wisata ekolaut berupa pemancingan, ditambah dengan deburan ombak yang kecil karena rerimbunan hutan mangrove yang menggapit daerah ini, sehingga kawasan ini sangat cocok untuk Dayung, berselancar dan olahraga Jet Sky. Disamping itu juga di pantai ini terdapat komunitas ikan Duyung (Dugongdugong), yang sampai kini diyakini masyarakat setempat sebagai penunggu kawasan pantai Buluminung.
menarik :)
BalasHapusKunjugi kami http://www.penajampaserutara.com/